Lady Gaga Sosok Kontroversial Penuh Inspirasi


Lady Gaga sukses menjadi buah bibir dalam beberapa minggu ini. Bukan hanya sebagai sosok kontroversial yang berprestasi, namun juga karena style fashionnya yang begitu nyentrik. Disetiap penampilannya, Lady Gaga selalu menyungguhkan sesuatu yang unik dan nggak biasa. Inilah yang kemudian menjadi alasan ormas tertentu untuk menjegal langkah sang “Mother Monster” untuk menggelar konser di Jakarta.
Banyak yang beranggapan bahwa Lady Gaga adalah pemuja setan, itu biasa tersirat dari lirik lagu yang dibawakannya terlebih busana yang dikenakan sarat pornografi. Dari alas an tersebut kemudian timbul ketakutan kalau konser tetap digelar akan membawa dampak negatif terutama penonton remaja. Tapi apa dengan menyaksikan konser selama dua jam mampu merusak moral remaja kita? Bukankah, semua itu kembali pada pribadi masing-masing, apakah penonton yang hadir mampu menyerap energi positif dan membuang sisi negatif dari performance Lady Gaga? Bahkan ormas tersebut juga belum memastikan betul, apakah semua orang yang membeli tiket konser mengagumi sensasi Lady Gaga atau karyanya?
Mungkin terlalu cepat untuk menyimpulkan ketakutan itu tanpa melihat lebih jauh siapa sosok Lady Gaga yang sebenarnya. Karena nggak semua lirik lagu yang dibawakanya justru berisi pesan untuk mensyukuri apa yang telah diberikan Tuhan untuk kita. Busana yang dipakai sebagai pelengkap aksi panggungnya pun nggak selalu minim dan menggoda iman. Terkadang sang pelantun lagu “Just Dance” ini memakai busana yang tertutup namun tetap ada sentuhan nyentrik yang sudah menjadi ciri khasnya selama ini.
Alangkah lebih bijaksana kalau pihak kepolisian, promoter dan para penolak konser Lady Gaga melakukan mediasi mencari titik temu agar memuaskan semua pihak. Jika dari pihak promoter sendiri telah menjanjikan bahwa Lady Gaga siap menyesuaikan diri dengan adat Indonesia, lalu apalagi yang menjadi penghalang terselenggaranya konser? Jangan sampai tercipta opini publik, bahwa pencekalan ini merupakan wujud pemasungan terhadap kebebasan berekspresi dalam bermusik atau kemudian mencuat pendapat lain kalau kasus ini hanya pengalihan isu politik.

Leave a Reply